Alamat : Jl. PB Sudirman Denpasar
Telp : 62 0361 224099
Denpasar - Bali Indonesia
Forum Link Kemanusiaan Kritik dan Saran Kontak Webmail

::Menu::
Home
Sejarah
Pengurus
AD/ART
GBBPK
PUTKI
Podium
Info Anggota
Materi Kegiatan
Gallery
Pendaftaran Online
Buku Tamu
Lihat Buku Tamu
Link Kemanusiaan
Kritik dan Saran
Kontak
Chating

Email Login
Password
New users
sign up!

Subscribe to ekapaksi
Powered by
Yahoo! Groups
.:PODIUM .:..

Sudahkah kita Rela ?
Oleh : I Nyoman Winata

Waktu dimana kita hidup saat ini adalah waktu dimana ada banyak sekali godaan yang selalu menyeret kita kearah yang membutakan kita. Kapitalisme dengan ciri khasnya berupa akumulasi sejumlah modal pada sebuah golongan telah menghasilkan komersialisasi dalam segala hal yang membuat hampir sebagian besar dari kita menjadi sangat tergantung pada material kebendaan. Kita selalu diikat dengan kuat atau ditarik dengan kuat untuk dapat menikmati nikmatnya material hasil kapitalisme tersebut. Hal ini kita lakukan baik dengan sengaja maupun tidak, disadari atau tidak. Tanpa sadar tiba-tiba saja kita berada disuatu tempat yang kita sendiri tidak mengetahui dimana kita berdiri. Bahkan kita tidak sadar menjadi sosok individu yang demikian individualis, melupakan dan mematikan lentera nurani yang bersemayam di hati kita. Derasnya hujan materialisme, menghadirkan mimpi yang indah. Sejak lahir, besar, bersekolah, dan kuliah, lingkungan sekitar kita selalu mencekoki kita dengan pikiran-pikiran bahwa materilah hal utama yangharus dikejar.

"Cepat selesaikan kuliahmu, lalu bekerjalah," demikian kata orang tua kita. Dalam sisi lain kita akan dengan cepat berdecak kagum, ketika melihat orang yang bergelimang harta dan serta merta menghormatinya tanpa reserve yang berarti. Kawan-kawan, inilah yang terjadi saat ini, terjadi di jaman dimana kita hidup sekarang ini. Jika demikian adanya, maka saya menjadi berani kawan-kawan adalah mahluk langka yang demikian berani menentang arus. Ditengah-tengah arus individualisme, kawan-kawan gagah berani menyandang nama Korps Sukarela. Sebuah nama yang bagi saya sangat aneh dan berat untuk dibawa. Apalagi ditambah embel-embel Palang Merah Indonesia yang semakin memuliakan keberadaan kawan-kawan.

Kawan-kawan pantas bangga atas semua ini, jika kawan-kawan benar-benar menghayati kata rela yang merangkai kata Korps dan Sukarela. Tidak hanya memahami tetapi juga menghayatinya dan mengamalkanya. Kerelaan, mengadung makna tanpa pamrih, memberi sesuatu yang kita miliki dengan kerelaan tanpa balasan apapun. Seorang relawan, bagi saya adalah juga seorang pecinta sejati yang akan selalu memberi tanpa pernah mengharap kembali atas apa yang sudah diberikan. Menjadi relawan juga berarti kesiapan diri untuk berkorban. Sulit memang bahkan berat dipikirkan. Reorientasi pikiran dan pemantapan komitmen saat ini jadi lebih penting untuk dilakukan. Benarkah kita rela atau sudahkah kita rela bahkan suka dan rela ?

Satu kunci yang harus dipegang bahwa "Materialisme tidak pernah ada dalam kedamaian yang sejati"

Salam damai dari saya di ubung

winatajus

 

©Copyright by KSR Udayana@2001