Alamat : Jl. PB Sudirman Denpasar
Telp : 62 0361 224099
Denpasar - Bali Indonesia
Forum Link Kemanusiaan Kritik dan Saran Kontak Webmail
  
::Menu::
Home
Sejarah
Pengurus
AD/ART
GBBPK
PUTKI
Podium
Info Anggota
Materi Kegiatan
Gallery
Pendaftaran Online
Buku Tamu
Lihat Buku Tamu
Link Kemanusiaan
Kritik dan Saran
Kontak
Chating

Email Login
Password
New users
sign up!

Subscribe to ekapaksi
Powered by
Yahoo! Groups
.:. Sejarah .:.
SEJARAH UKM KSR-PMl UNIT UNUD
( Februari 1995 - Juni 1999 )

SALAM TUTTI FRATELLI

Keberadaan UKM KSR-PMl Unit UNUD diawali dengan diselenggarakannya ceramah kepalangmerahan di Asrama Putri oleh PMl Cabang Badung. Ceramah ini kemudian mengilhami beberapa mahasiswa untuk membentuk UKM KSR di Universitas Udayana yang dimotori oleh Tami Suharto (FT), Puji Astuti (FH), Andreas Indra Gunawan (Fapet), Dayu Danik (FE), Adi Saputra (PSTP), An (FE) dan kawan-kawan. Namun upaya pcmbentukan UKM ini seringkali mengalami hambatan karena kurangnya sarana dan prasarana bagi pembentukan suatu UKM di UNUD. Kemudian berkat adanya Lokakarya Dunia Kemahasiswaan UNUD I Tahun 1994 yang memberi kesempatan untuk pembentukan suatu UKM baru yang disertai dengan adanya Surat Keputusan Bersama ( SKB ) Mendikbud dan Ketua PMl Pusat untuk membentuk suatu UKM KSR di tiap universitas negeri dan swasta di Indonesia, maka upaya pembentukan UKM KSR terus dilanjutkan.

Pada rapat calon anggota (perintis KSR UNUD) bulan Febrnari 1995 bertempat di sebelah timur perpustakaan UNUD Jl. PB. Sudirman (sekarang ruang Pasca Sarjana) disepakati untuk memiih pengurus sementara UKM KSR dengan Ketua I Nyoman Winata (FE), Dwi Pumamayanti (FE) sebagai Wakil Ketua, Sekretaris Wisnu Adi Saputra (FKH) dan Priandani (FE) sebagai Bendahara yang nantinya mendapat tugas melengkapi syarat pembentukan UKM seperti menyiapkan AD/ART dan mendapat persetujuan 2/3 dan UKM yang telah ada di UNUD. Susunan pengurus dan daftar anggota (minimal 60 orang) kemudian diserahkan kepada Rektor UNUD melalui SMPT UNUD pada tanggal 25 Februari 1995 ± pukul 10.00 WITA (kemudian tanggal itulah disepakati sebagai hari lahirnya UKM KSR-PMl Unit UNUD). Keberadaan UKM KSR-PMl Unit UNUD kemudian ditetapkan pada Musyawarah Mahasiswa UNUD, Mei 1995, disahkan dengan SK Rektor UNUD dengan pembina dr. Agus Bagiada, dr. A.A. Ngurah Subawa dan I Gede Sudiartha (Kak Gede) serta pengurus sementara yang kemudian dijadikan pengurus tetap.

Pada bulan Desember 1995 lahirlah Buku Harian (BH ) I yang menjadi ajang kreativitas warga KSR. Dalam BH, warga KSR sering menumpahkan keluh kesah dan tak jarang BH pun menjadi saluran curhat warga KSR. Dalam rangka regenerasi pengurus maka pada tahun 1996 diadakanlah Musyawarah Anggota (MUSANG) I di ruang selatan FK dengan Ketupat Anom. Dari hasil MUSANG I terpilihlah Sdr. I Gede Yudhiarta sebagai Ketua Umum (Ketum) II. MUSANG II tahun 1997 diadakan di Depag Mengwi dengan Ketupat I Wayan Yuliawan dan yang terpilih sebagai Ketum III adalah Sdr. Dewa Adi Prasetya. MUSANG III tahun 1998 diadakan di SKB Kediri dengan Ketupat Budi Suharjo dan yang terpilih sebagai Ketum IV adalah Sdr. I Nyoman Sukawirma. MUSANG IV diadakan di Museum Subak,Tabanan dan yang terpilih sebagai Ketum V adalah Sdr. lskandar Muda.

Pada masa kepengurusan I Gede Yudhiarta dilaksanakan Gema Palang Merah Remaja I (GEMPAR I) se-Bali dengan Ketupat Triyanto CAWS di Blahkiuh yang pesertanya melibatkan PMR Wira se-Bali. GEMPAR II dilaksanakan pada masa kepengurusan Dewa Adi Prasetya dengan Ketupat Wisnu Adi Saputra.

Kita kembali sejenak ke tahun 1995. Setelah keberadaannya diakui secara sah mulailah KSR dengan mengadakan kegiatan Dikiatdas I dengan Ketua Panitia (Ketupat ) Andreas Indra Gunawan. Suatu hal yang patut untuk dicatat adalah bagaimana perjuangan keras mereka untuk mendapatkan sekretariat sebagai tempat untuk beraktivitas. Untuk sementara, karena belum mempunyai sekretariat, UKM KSR menumpang di UKM Pramuka. Namun, sebelum hari H diklat, UKM Prarnuka yang juga sedang memepersiapkan kegiatan menggunakan ruangannya secara maksimal sehingga mau tidak mau UKM KSR harus berpindah lokasi di sekretariat SMPT (sekarang KOSMA UNUD). Dan Diklatdas I melahirkan anggota biasa dengan klasifikasi A sebanyak 17 orang. Berhubung sekretariat SMPT juga ingin difungsikan lebih maksimal maka UKM KSR harus berpindah tempat lagi. Pada saat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), UKM KSR pindah lagi (meminjam ruangan) ke sekretariat UKM Bulutangkis. Narnun Dewi Fortuna masih ada di pihak UKM KSR, di mana pada saat PMB berhasil merekrut ± 150 orang calon anggota yang kemudian dipersiapkan untuk mengikuti Orientasi Calon Anggota (OCA). Sungguh suatu hal yang melegakan karena menunjukkan adanya antusias mahasiswa terhadap KSR. Karena hal itu, KSR semakin kencang melakukan promosi. Salah satunya dengan mengikuti pameran pada Pekan llmiah Mahasiswa (PIM) tahim 1995 di mana UKM KSR banyak mendapat perhatian dari pengunjung.

Setelah PIM berakhir, sekretariat UKM Bulutangkis hendak dipakai untuk kegiatan nasional. Akhirnya UKM KSR terpaksa mengungsi ke kost-kostan salah seorang anggota, tepatnya di Jl. Ida Bagus Oka Gg. Sundu 14. Sungguh suatu kebanggan karena UKM KSR “mencatat sejarah" sebagai satu-satunya UKM yang punya sekretariat di luar kampus UNUD. Tidak puas dengan sekretariat yang nomaden, warga UKM KSR seakan tercambuk untuk mencari sekretariat tetap. Maka dijajakilah Lembaga Penerbitan UNUD (sebelah FKH di Denpasar), ruangan gudang sebelah UKM Lernkari dan ruang administrasi KPN UNUD. Akhirnya UKM KSR diperbolehkan menempati ruang administrasi KPN UNUD asalkan membayar ganti rugi sebesar Rp. 300.000,00 kepada KPN UNUD. Angka yang sangat besar untuk saat itu, dan tentu saja membuat UKM KSR bingung karena tidak mempunyai dana.

Lagi-lagi Dewi Fortuna datang menghampiri UKM KSR. PR III saat itu (Prof. Dr. lr. I Gede Suyatna) mcmbantu dengan dana kemahasiswaan untuk membayar ruangan tersebut. Akhirnya selelah melalui perjuangan yang panjang dan berliku-liku, UKM KSR memilliki sekretariat sendiri. Kemudian dengan semangat yang masih membara ruangan pun disulap menjadi sekretariat yang nyaman untuk ditempati dengan mengisi perabotan sekretariat yang dananya berasal dari penggalian dana berupa bazaar keliling. Dan rupanya dengan keberadaan sekretariat yang selanjutnya lebih dikenal dengan Markas lJKM KSR, aktivitas warga KSR semakin dinamis. Gerak dan langkah warga KSR selanjutnya adalah mengadakan Orientasi Calon Anggota ( OCA ) I di Blahkiuh dengan Ketua Panitia (di sekretariat kami menyebutnya Ketupat) I Gede Yudhiarta. Kelak OCA merupakan salah satu program UKM KSR yang dilaksanakan setiap tahun. Demikian pula pada kepengurusan selanjutnya dilaksanakan OCA II dengan Ketupat M. Jeri Imansyah, OCA III dengan Ketupat lskandar Muda, OCA IV dengan Ketupat Ken Widiastuti.

Di Malang, bulan November tahun 1996, KSR mengikuti Lomba Invitasi PPPK se- Indonesia Timur. Sungguh suatu hal vang menggembirakan karena walaupun baru berdiri, KSR sudah berhasil meraih peringkat 6. Di Singaraja, bulan Nopember 1997, KSR kembali mengikuti Lomba Invitasi PPPK se-Indonesia Timur, namun kali ini KSR harus puas dengan menduduki urutan 9. Pada Lomba Invitasi PPPK di Mataram pada bulan Desember 1998, KSR kembali berada di posisi 6.

Program lainnya yang dilaksanakan UKM KSR masih banyak lagi. Di antaranya adalah Peringatan Hari Palang Merah Indonesia ( PHPMI), Diklat A, Pelatihan Manajemen Orgamsasi (PMO), seminar, donor darah setiap 3 bulan sekali, dan banyak lagi yang semua itu bertujuan untuk "melampiaskan" energi dan "memuaskan" rasa ingin tahu kami.

Kegiatan intern KSR UNUD, antara lain : latihan rutin yang dilaksanakan pada minggu ke-3 setiap bulan, spesialisasi teknik (spetek ) yang dilaksanakan pada minggu ke-4 setiap bulan. English Study Club yang dilaksanakan setiap hari Kamis, bersih-bersih markas pada minggu pertama setiap bulan dan masih banyak lagi kegiatan lain yang bertujuan meningkatkan kemampuan setiap anggota di bidang kepalangmerahan dan memupuk rasa persaudaraan di antara para anggota.

Agar setiap anggota mengetahui bagaimana perkembangan terakhir dari KSR UNUD (terutama anggota yang pasif), maka setiap 2 bulan sekali diterbitkanlah Buletin Eka Paksi yang memuat aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh KSR UNUD selama 2 bulan terakhir.

Dalam melaksanakan semua kegiatan, KSR UNUD mengadakan koordinasi dengan PMI. Pada awalnya koordinasi KSR UNUD adalah dengan PMI Cabang Badung, narnun pada tahun 1997 terjadi pemisahan PMI Cabang Badung menjadi PMI Cabang Badung dan PMI Cabang Kodya Denpasar. Hal ini cukup berpengaruh terhadap KSR UNUD terutama dalam hal pembinaan dan koordinasi, karena Kampus UNUD di Jimbaran terletak di wilayah Badung sedangkan markas KSR ada di kampus Denpasar (wilayah Kodya Denpasar). Pada saat itu, Ketum KSR (Dewa Adi Prasetya) sempat beraudiensi dengan pengurus PMI Cabang Badung dan Cabang Kodya Denpasar untuk memastikan keberadaan/koordinasi antara KSR UNUD dengan PMI. Tetapi pada saat itu para pimpinan PMI Cabang Badung dan Cabang Kodya Denpasar tidak bisa memberikan kepastian sehingga posisi KSR mengambang.

Setelah hasil audiensi yang mengambang itu, Kak Gede mengundurkan diri sebagai pembina teknis KSR UNUD karena pada saat itu dia juga menjabat sebagai Kepala Divisi Diklat PMI Daerah Bali yang banyak menyita waktunya. Selain itu, Kak Gede juga menganggap bahwa KSR UNUD sudah bisa berdiri sendiri dan sudah kokoh.

Selama ± 2 tahun, KSR UNUD tetap pada posisi mengambang dan tidak memiliki pembina teknis yang berasal dan PMI. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada tanggal 14 Mei 1999 KSR UNUD kembali melakukan audiensi dengan pengurus PMI Daerah Bali, PMI Cabang Badung dan PMI Cabang Kodya Denpasar. Hasil audiensi tersebut adalah bahwa PMI Daerah Bali akan menyusun ketetapan tentang posisi KSR UNUD dengan menetapkan pembina organisatoris dan PMI Daerah dan pembina teknis dari Cabang Badung dan Cabang Kodya Denpasar.

Sebagai Korps Sukarela tentunya wajib menjalankan misi-misi kemanusiaan. Hal ini juga menjadi aktivitas warga KSR. Misalnya saja, pada saat terjadi bencana tanah longsor di Desa Tegallalang, Gianyar yang menewaskan 40 orang, warga KSR turut prihatin dan mewujudkan keprihatinannya dengan turut serta langsung terjun ke lokasi untuk membantu evakuasi korban. Tak kenal lelah mereka tetap berusaha membantu mencari korban yang tewas.

Dalam situasi yang krisis, KSR menyadari keadaan masyarakat yang mengalami kekurangan sembako. Bersama-sama PMI yang mengadakan kerjasama dengan Palang Merah Singapura, warga KSR turut ambil bagian dalam aksi pembagian sembako di Kabupaten Karangasern. Di tengah-tengah maraknya demonstrasi (menuntut reformasi, Januari - Mei 1998), warga KSR pun turut serta membantu mahasiswa yang luka akibat pentungan petugas dan menolong petugas yang kena lemparan batu dari mahasiswa (KSR UNUD bersikap netral).

©Copyright by KSR Udayana@2001